virtualbola.com – Asnawi melakukan blunder yang berujung fatal, sehingga keunggulan Jeonnam berbalik menjadi kekalahan.
Pelatih Jeonnam Dragons Lee Jang-kwan menyentil performa Asnawi Mangkualam Bahar ketika tim besutannya menelan kekalahan 4-1 dari Bucheon 1995, Minggu (26/11), dalam laga pamungkas musim reguler K League 2, Minggu (26/11) siang WIB.
Kekalahan itu membuat Jeonnam gagal naik kasta ke K League 1 setelah menempati peringkat ketujuh klasemen akhir dengan nilai 53, terpaut empat poin dari Bucheon yang berada di posisi paling bawah zona play-off promosi.
Asa Jeonnam untuk mendapatkan tiket play-off promosi terbuka, karena mereka hanya berselisih satu angka sebelum laga dimulai. Harapan makin membesar ketika Jeonnam berhasil unggul terlebih dulu di menit ke-22 melalui eksekusi penalti Valdivia.
Hanya saja, Asnawi melakukan blunder yang berujung kepada hadiah penalti untuk Bucheon. Saat diberikan umpan dari rekannya di area pertahanan, Asnawi tidak mampu mengontrol bola, sehingga Jucie Lupeta berusaha memanfaatkan situasi itu. Asnawi pun menjatuhkan Lupeta di kotak terlarang.
Nilson Junior yang ditunjuk sebagai algojo penalti akhirnya sukses menyamakan kedudukan di menit ke-38. Selepas itu, gawang Jeonnam pun kebobolan tiga kali yang membuat harapan promosi ke K League 1 kandas.
Jang-kwan pun memberikan kritikan kepada Asnawi, mengingat kesalahan itu sangat mendasar. Meski menilai kemampuan yang dimiliki Asnawi cukup bagus, kapten timnas Indonesia itu masih perlu memperbaiki beberapa aspek.
“Kami mencetak gol, tapi kami seharusnya tidak melakukan kesalahan. Saat kami kebobolan satu gol, kami dikejar. Bagian itu sangat disayangkan. Ada situasi sulit sepanjang tahun, namun para pemain mampu beradaptasi dengan baik. Saya tetap bersyukur,” tutur Jang-kwan dikutip laman Sports-G.
“Sebagai seorang pemain, ada banyak situasi yang dihadapi. Namun ada beberapa hal yang mengecewakan. Dia ingin menunjukkan kelebihan sebagai pemain timnas Indonesia.”
“Dia mengalami banyak situasi sepanjang musim, termasuk diusir dari lapangan [akibat kartu merah]. Tapi menurut saya ini juga sebuah proses. Meski secara pribadi sang pemain perlu berkembang lebih jauh, dia jelas merupakan pemain dengan skill yang bagus.”