VIRTUALBOLA.COM – Timnas Jerman U-17 meninggalkan Indonesia dengan kepala tegak. Mereka berhasil mencetak sejarah dengan menjuarai Piala Dunia U-17 2023.
Tim asuhan Christian Wuck ini untuk pertama kalinya menjadi juara Piala Dunia U-17. Paris Brunner dkk. juga sukses besar dengan mengawinkan gelar Euro U-17 yang mereka raih pada Juli lalu.
Stadion Manahan menjadi saksi sejarah bagi Timnas Jerman meraih gelar pertamanya di Piala Dunia U-17 setelah mengalahkan Timnas Prancis lewat adu penalti 4-3 (2-2).
Para pemain Jerman U-17 pun larut dalam sukacita merayakan gelar juara yang telah diperebutkan sejak tahun 1985.
Jerman layak meraih gelar Piala Dunia U-17 2023 karena tampil konsisten sepanjang turnamen. Jerman tak terkalahkan pada semua laga yang dimainkan di Indonesia.
Pada babak penyisihan grup, Jerman melahap tiga pertandingan dengan kemenangan. Kemudian pada babak 16 besar, Jerman mengalahkan Amerika Serikat dengan skor 3-2.
Jerman kemudian mendepak Spanyol dengan skor 1-0 pada perempat final. Adapun pada babak semifinal, Jerman menyingkirkan Argentina dengan skor 4-2 pada adu penalti setelah bermain imbang 3-3 dalam waktu normal.
Keajaiban Kiper dan Contekan di Botol Minuman
Satu di antara kunci keberhasilan Jerman adalah keajaiban di sektor kiper. Konstantin Heide, Pemain berusia 17 tahun ini sebetulnya bukan penjaga gawang utama Timnas Jerman U-17. Namun, dia justru menjadi andalan penting di balik dua adu penalti terakhir yang dihadapi oleh timnya.
Sebetulnya, kiper utama Jerman ialah Max Schmitt yang selalu bermain pada lima laga awal Piala Dunia U-17 2023. Heide pun angkat bicara soal kehadirannya yang menjadi pembeda pada dua laga terakhir.
Menurut penjaga gawang yang kini berkarier di kasta ketiga Liga Jerman bersama Unterhaching itu, sosok paling penting di balik keberhasilannya menggagalkan dua eksekusi penalti Prancis ialah sang pelatih kiper.
Sebab, sang pelatih lah yang membuat contekan di botol minumnya, sehingga Heide mampu membaca eksekusi pemain lawan. Itulah sebabnya, dia menyebut bahwa pelatih kiper itulah yang layak menjadi juara.
“Pelatih kiper saya lah yang membuat catatan contekan di botol minuman. Ya saya pikir inilah yang penting. Catatannya sangat berguna,” katanya.
“Jadi, contekan di botol itu membantu saya menepis dua penalti. Menurut saya, pelatih kiper kami adalah juaranya,” ia menambahkan.